Breaking

Minggu, 11 Oktober 2015

MENJELAJAHI PUNCAK CARTENSZ DI PAPUA

Menjelajahi Puncak Cartensz Pyramid Di Papua  


Puncak Jayawijaya

AdeevaTravel-Di Dunia ini terdapat Tujuh Puncak Gunung yang menjadi incaran para pendaki dunia yang dikenal dengan sebutan  "The Seven Summit" ketujuh puncak gunung tersebut salah satunya terletak di barisan Pegunungan Jayawijaya Pulau Papua, Indonesia yaitu Puncak Jaya atau Cartensz Pyramid setinggi 4.884 mdpl.

Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertingi yang terletak di Propinsi Papua, Indonesia dengan puncak tertinggi yaitu Puncak Jaya (4.884 mdpl). Di Puncak Pegunungan Jayawijaya ini juga terdapat salju abadi (Piramida Cartensz) yang jumlahnya semakin menipis akibat pemanasan global. Selain Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya juga memiliki beberapa puncak lainnya seperti Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Idenberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535.mdpl), Puncak Cartensz Timur (4.400 mdpl). 

Cartensz Pyramid

Puncak Cartensz adalah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terletak di Propinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4.884 meter dan disekitarnya terdapat Gletser Cartensz. Satu-satunya gletser tropika di Indonesia. Puncak Jaya atau Puncak Cartensz adalah salah satu puncak dari tujuh puncak tertinggi di dunia impian para pendaki.

Puncak jaya yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Nemangkawi di Amungkal. Puncak Jaya yang sebelumnya bernama Puncak Cartensz ini dilihat pertama kali oleh seorang penjelajah Belanda bernama Jan Cartenszoon di hari yang cerah pada tahun 1623.

Padang Salju (Gletser) pertama kali di daki pada tahun 1909 oleh seorang pendaki Belanda bernama Hendrikus Albertus Lorensz bersama dengan 6 orang dari Suku Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan Utara. 

Sejarah Pendakian 

Pendaki Puncak Cartensz Pyramid

Pada tahun 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda, tidak mampu menetapkan dengan pasti yang mana dari ke tiga puncak adalah yang tertinggi, memutuskan untuk berusaha mendaki masing-masing puncak. Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember. Karena gletser yang mencair, ketinggian Puncak Ngga Pulu menjadi 4.862 meter, tetapi telah diperkirakan bahwa pada tahun 1936 (ketika gletser masih tertutup puncak seluas 13 kilometer persegi), Ngga Pulu memang puncak yang tertinggi dengan ketinggian lebih dari 5.000 meter.

Setelahnya Puncak Jaya tidak pernah didaki sampai tahun 1962, oleh sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer, dengan tiga anggota ekspedisi lainnya, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga. Philip Temple dari Selandia Baru, sebelumnya memimpin ekspedisi ke daerah dan merintis rute akses ke pegunungan.

Pada tahun 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Nama Piramida Carstensz sendiri masih digunakan di kalangan para pendaki gunung.

Sementara Puncak Jaya masih sedikit tertutup es, ada beberapa gletser di lereng, termasuk Gletser Carstensz, Gletser Northwall Firn Barat, dan Gletser Northwall Firn Timur, baru-baru ini dikabarkan lenyap.

Gletser di Puncak Trikora di Pegunungan Maoke menghilang sama sekali dalam kurun waktu antara 1939 dan 1962. Sejak tahun 1970-an, bukti dari citra satelit menunjukkan gletser Puncak Jaya telah menyusut dengan cepat. Gletser Meren mencair antara tahun 1994 dan 2000. Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Lonnie Thompson paleoclimatologist pada tahun 2010 menemukan bahwa gletser menghilang pada tingkat ketebalan 7 meter per tahun dan akan lenyap sama sekali dalam beberapa tahun mendatang.

Gunung ini memang terletak di Indonesia. Namun para pendaki yang menyemarakan untuk menjelajahi dan bertualang kebanyakan para pendaki mancanegara. Setiap tahunnya sekitar 200-300 pendaki mancanegara menjelajahi gunung ini.

Untuk mendaki gunung ini ada dua jalur yang bisa dilalui yaitu melalui Freeport dan Ilaga. Persyaratan untuk mendaki gunung ini, Seorang pendaki harus memiliki rekomendasi dari Kantor Mempora Kapolri, BIA, Menhutbun, PT. Freeport Indonesia (kalau mau lewat jalur Telagapura) dan rekomendasi dari Federasi Panjat Tebing Indonesia.

Semua rekomendasi tersebut dilakukan di Jakarta kemudian di Jayapura. Rekomendasi dari Bakorstranasda dan Kapolda Papua harus di kantongi. Di Timika rekomendasi EPO dan ijin FTPI untuk fasilitas lintasan. Terakhir di Telagapura berkoordinasi dengan Emergency Response Group (ERG) untuk penanganan Emergency Presedure dan aparat Satgaspom untuk masalah kemanan lintasan.

Rute

Pendaki Puncak Cartensz Pyramid

Ada 3 rute utama untuk mencapai Puncak Cartensz

1. Rute Harrer


Rute ini merupakan rute yang paling mudah dilewati. Meskipun mudah tetapi tidak berarti segalanya akan mudah dilewati dalam menaklukan Cartensz Pyramid ini.

2. Rute East Ridge


East Ridge ini merupakan pertengahan dari Rute Harrier yang paling mudah denagn Rute American Direct, Rute yang paling sulit.

3. Rute American Direct 


Rute American Direct adalah rute yang langsung menuju Puncak Cartensz Pyramid. Rute ini dikhususkan bagi para pendaki yang mempunyai skill tinggi serta pengalaman yang mumpuni tentang dunia climbing. Yang terburuk dari rute ini adalah kesulitannya yang semakin tinggi ketika mendekati puncak yaitu adanya tebing dan dinding yang sangat curam.

Nah sobat Traveller, apakah Anda berminat mendaki dari salah satu The Summit Sevens?


Sumber:wikipedia
  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar