Petualangan Seru Di Pulau Borneo Bersama New Daihatsu Terios
AdeevaTravel-Pulau Borneo adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia yang terkenal karena dikelilingi oleh hutan-hutan belantara dan hewan-hewan buas. Bagi Anda yang berjiwa petualang pastinya ingin merasakan Petualangan Seru Di Pulau Borneo bukan? Begitu juga dengan penulis yang ingin sekali merasakan Petualangan Seru Di Pulau Borneo Bersama New Daihatsu Terios ini.
Adalah Landscape Kutai yang sejak dulu sebagai spot keanekaragaman hayati paling kaya di bagian timur Pulau Borneo. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai wildreservaat oleh pemerintah Belanda dan Kesultanan Kutai yang bertujuan agar keanekaragaman hayati dan spesies-spesies satwa dan tumbuhan langka dan unik dapat tetap lestari di wilayah ini.
Landscape Kutai telah bertahan hampir satu abad, dan yang tersisa kini hanya spot kecil yang dikenal dengan Taman Nasional Kutai yang merupakan harapan terakhir dari warisan paling berharga dari alam tropis di garis Katulistiwa Borneo bagian timur.
Bertualang di Taman Nasional Kutai ini tentunya sangat mengasyikan. Karena di taman ini terdapat tiga tipe vegetasi utama seperti Hutan Pantai, Hutan Mangrove, Hutan Rawa Air Tawar, Hutan Kerangas dan juga Hutan Campuran.
Dengan mengendarai Daihatsu Terios yang selalu siap menemani sobat petualang kemanapun dan dimanapun. baik dijalan terjal maupun dijalan beraspal. karena mobil New Daihatsu Terios ini mempunyai spesifikasi mesin yang tangguh di dalamnya dengan kapasitas mesin 1.500 cc. para petualang dapat menuju Taman Nasional Kutai dari Samarinda ke Bontang yang berjarak sekitar 125 Km. Selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan melalui jalur laut dengan perahu motor menuju Teluk Kaba yang memakan waktu sekitar 2 jam.
Tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis yang tidak jauh dari kota Sangatta ibukota dari kabupaten Kutai Timur. Tempat ini dapat dicapai dengan menggunakan jalur darat dari Sangatta sekitar 15 Km menyusur pantai timur Kutai Timur. Pemandangan pantai dan laut menjadi daya tarik sendiri bagi sobat petualang.
Selanjutnya kita teruskan petualangan seru bersama New Daihatsu Terios yang selalu memberikan kenyaman eksklusif dengan segudang yang membuat petualangan ini semakin terasa nyaman. fitur canggih ini ke Gua Kombeng. Gua ini adalah bekas peninggalan Kerajaan Kutai Hindu yang mempunyai ruangan cukup besar yang memiliki patung-patung batu atau arca-arca Hindu. Untuk mencapai gua ini kita harus melakukan perjalanan selama kurang lebih 6 jam dari Muara Wahau dengan menggunakan motor kecil.
Selanjutnya kita akan menuju desa Long Segar dan Long Noran. Kedua desa ini bertetangga dan masuk dalam kecamatan Muara Wahau. Untuk dapat mengunjunginya kita dapat menggunakan Daihatsu Terios. Mayoraitas penduduk di tempat ini berasal dari suku Apo Kayan. Desa ini kaya akan daya tarik seni budaya dan kerajinan seperti Mandau, Patung dan lain-lain. Di desa ini sobat petualang sudah tersedia fasilitas akomodasi berupa Lamin (rumah tradisional Suku Dayak) untuk para Traveler.
Setelah puas menikmati seni budaya dan kerajinan di desa Long Segar dan Long Nolan, Selanjutnya sobat petualang melanjutkan ke Pulau Birah-birahan yang dapat sobat petualang capai dengan menggunakan kapal motor cepat dari Sangatta. Di pulau ini selain memiliki keindahan pemandangan laut juga memiliki keindahan alam bawah lautnya. Seperti Taman Laut dengan keanekaragaman karang laut yang indah dan ikan hias yang beraneka ragam.
Setelah puas menikmati keindahan bawah laut di Pulau Birah-birahan, Sobat petualang bisa melanjutkan ke desa Gemar Baru Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur. Di desa ini kita dapat menyaksikan Balai Adat Suku Dayak Kenyanh seperti, upacara adat, tari-tarian dan kehidupan sehari-hari adat setempat. Desa ini terletak sekitar 88 mil dari Tenggarong dan dapat dicapai dengan menggunakan kapal motor menyusuri Sungai Mahakam.
Bertualang ke Taman Nasional Kutai pastinya akan menyenangkan, di sini kita masih dapat menyaksikan keanekaragman jenis fauna terutama mamalia. Karena di kawasan Taman Nasional Kutai mengandung lebih dari separuh jenis mamalia Borneo seperti orangutan (Pongo Pygmaeus) satu-satunya kera besar di Asia yang ternacam punah serta beberapa hewan langka lainnya seperti:
- Banteng (Bos Javanicus) yang merupakan satu dari lima spesies banteng yang ada di dunia.
- Rusa Sambar (Cervus Unicolor) yang merupakan rusa terbesar dari 3 jenis rusa yang ada di Indonesia.
- Kijang (Muntiacus Muntjak) merupakan hewan asli Indonesia yang dipercaya sebagai jenis kijang tertua di dunia yang telah ada sejak 15-35 juta tahun silam.
- Kancil (Tragulus Javanicus) yang mempunyai ukuran tubuh kecil seperti kelinci.
- Beruang Madu (Helarctos Malayanus) yang merupakan spesies beruang terkecil dari delapan jenis beruang yang ada di dunia.
- Macan Dahan (Neofelis Diardi) adalah kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di di Pulau Kalimantan pada tahun 2006.
- Kucing Berbecak (Felis Bengalensis) satwa liar ini tidak selalu verada di kawasan hutantetapi sering ditemukan dilahan penduduk sekitar hutan. Bersarang dan berlindung di batu-batu besar. Ketangkasan Kucing Hutan Berbecak memanjat pohon dan penampakan Kucing Berbecak di antara akar pohon membuat Kucing Hutan ini dinamakan "Kucing Akar".
- Landak (Thecurus Crassispinis) terdapat puluhan jenis Landak di dunia. Indonesia sendiri sedikitnya memiliki 4 jenis landak yang salah satunya adalah Landak Kalimantan (Thecurus Carssipinis).
- Trenggiling (Manis Javanica) merupakan hewan noktural yang aktif melakukan kegiatan di malam hari. Satwa langka ini mampu berjalan beberapa kilometer dan balik lagi ke lubang sarangnya yang ditempatinya untuk beberapa bulan.
Oleh organisasi internasional untuk Konservasi Sumber Daya Alam IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), Mamalia dari Taman Nasional Kutai dimasukkan dalam daftar merah yang artinya dalam status kritis, Mamalia Taman Nasional Kutai ini juga dilindungi oleh CITES atau Konvensi Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar spesies terancam yang bertujuan untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam.
Sampai saat ini keberadaan mamalia ini masih dapat dijumpai baik secara langsung maupun melalui jejak-jejaknya di berbagai bagian dari Taman Nasional Kutai. Tetapi jika habitat mereka semakin berkurang akibat perbuatan manusia yang terus merambah hutan, bukan tidak mungkin satwa-satwa tersebut akan punah dan kita hanya akan meninggalkan cerita dongeng untuk generasi berikutnya.
Janganlah kita hanya peduli terhadap kehidupan kita sendiri, Tetapi mulai sekarang marilah memberi ruang kepedulian kita terhadap kelangsungan hidup mahluk Tuhan lainnya dengan menjaga kelestarian hutan sebagai habitat asli mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar