Breaking

Rabu, 24 Juni 2015

Orang yang Paling Bijaksana di Dunia



Siapakah orang yang paling bijaksana yang kau kenal? Bagaimana kira-kira orangitu bisa menjadi bijaksana? Apakah kira-kira engkau bisa menjadi bijaksana? Cerita ini adalah tentang seseorang yang meminta kebijaksanaan dari Tuhan.


Untuk menemukan jawabanya, baca Tulisan saya mengenai Orang yang Paling Bisaksana di Dunia.Semoga sobat dapat memahami cerita yang akan saya berikan ini.

Bagas Aji

“Benyamin, ini tanaman terakhir dari taman istana,’ kata Tova. Ototnya menegnag karena beratnya tanaman itu dalam pot berat. “Dimana engkau mau letakkan itu?”

“ Engkau bisa menaruhnya disana, di sebrang yang satu lagi,” Kata Benyamin, pemimpin perayaan hari-hari istimewa Raja Salomo. Dia menunjuk ke arah takhta raja.

Tova membawa tanaman itu menaiki tangga dan meletakkannya dengan hati-hati di belakang takhta. Dia berdiri beberapa menit untuk mengamati seluruh ruangan. “ Kelihatannya bagus sekali!” Serunya.

“ Terima Kasih, temanku yang kuat,” kata Benyamin. “Aku harap Raja Salomo akan menyukainya sama seperti engkau.”

“Dia pasti menyukainnya,” kata Tova, sambil beristirahat di tangga. “Aku ingin dapat melihat upacara itu.”

“Aku rasa aku bisa mengurusnya buatmu.” Kata Benyamin sambil tersenyum. “Tarik goerden ungu itu ke tempat di mana pengikatnya berada.
Tova berdiri dan menariknya ke belakang supaya ruangan kecil dengan dua buah kursi dapat terlihat. “Aku telah meminta izin dari kepala protokoler supaya engkau dapat duduk disini bersamaku selama upacara.Datanglah besok sebelum matahari terbenam. Engkau sudah harus tiba disini sebelum yang lain tiba.”

Keesokan paginya, ketika warna merah muda belum memenuhi langit, Tova sudah berjalan masuk melalui pintu masuk para hamba istana. Dia bertanya kepada jurumasak apakah Benyamin sudah ada di sana.

“ Selama berjam-jam ia disini,” jawab jurumasak itu tanpa menoleh kepadanya.
Segera ia pergi ke ruangan tempat takhta istana berada dan bertanya, “ Benyamin, apakah ada yang bisa saya bantu?”

“Tidak perlu, semuanya sudah siap. Kepala protokoler sudah datang memeriksa seluruh ruangan,” kata Benyamin. “Tanya kepada jirimasak siapa takhta dia memerlukan pertolongan.”

Waktu berjalan dengan cepat sementara Tova menolong pegawai dapur. Akhirnya Benyamin menarik dia masuk. “Waktunya untuk pergi,” bisiknya.

Kedua orang itu segera masuk ke ruangan kecil dan mengambil tempat mereka. Benyamin dengan hati-hati mengatur perabotan itu supaya mereka dapat meilhat tetapi tidak dapat terlihat.

Tepat ketika dia selesai mengatur perabotan itu di tempatnya, pejabat istana sudah memasuki ruangan dan segera mengambil tempat mereka.

Dengan diiringi terompet, raja Salomo memasuki ruangan, diikuti oleh pengawal pribadinya. Tova bersiul perlahan ketika melihat jubah raja yang anggun dan mahkotanya yang berkilauan.

Salomo menaiki tangga menuju takhtanya dan duduk di sana. Dua pegawai mengatur jubah merah dan emasnya. Yang lainnya menyerahkan tongkat kerajaan. Akhirnya raja sudah siap untuk menerima para tamunya.

Sekali lagi terompet berbunyi dan rombongan istana, para menteri dan bupati melangkah memasuki ruangan takhta.

“Benyamin, mengapa begitu banyak orang yang dapatng hari ini? Hari ini bukan hari libur,” bisik Tova.

“Mereka datang untuk mendengarkan nasehat Raja Salomo,” jawab Benyamin dengan pelan.

“Bagaimana dia bisa begitu berhukmat?” tanya Tova.

“Dia memintanya. Salomo baru berumur 20 tahun ketika dia menjadi  raja,” kata Benyamin. ‘Sama seperti pangeran lainnya, dia tidak memiliki tanggung jawab yang nyata. Dia tahu dia tidak sanggup mengatur sebuah negara. Suatu malam raja bermimpi. Tuhan muncul di hadapannya dan berkata, ‘Mintalah apa saja yang engkau mau aku akan berikan kepadamu.’”

“Maksudmu Tuhan mau memberikan apa saja yang dia minta?” tanya Tova.

“Benar. Dia tahu bahwa Tuhan telah berlaku setia kepada ayahnya, Daud, walaupun dia berbuat kesalahan. Salomo merasa dia memerlukan tunutunan untuk menjadi raja yang baik. Jadi dia meminta hikmat untuk memimpin bangsa ini,” kata Benyamin.

“Hanya itu yang dia minta?” tanya Tova.

“Ya, hanya itu,” kata Benyamin, sambil tersenyum.

“Tuhan sangat gembira karena Salomo meminta hikmat Dia katakan kepada Salomo, ‘engakau akan menjadi  sangat bijaksana sehingga tidak akan ada orang yang seperti engkau dan tidak akan pernah ada lagi. Engkau dapat meminta banyak hal yang lain, tetapi engkau tidak meminta. Jadi Aku akan memberikan semua yang engkau tidak minta-kekayaan dan kehormatan. Kalau engkau menurut kepada-Ku seperti yang dilakukan ayahmu, Aku juga akan memberikan umur yang panjang kepadamu.’”

“Jadi Raja Salomo sama bijaksananya dengan semua orang ini jika disatukan?” tanya Tova.

“Lebih bijaksana lagi. Dan dia juga berbakat dalam banyak hal,” Kata Benyamin. “Dia telah menulis 3,000 amsal dan lagu, dan dia tahu semua tentang tanaman dan binatang. Tidak ada yang dia tidak mengerti.”

“Jadi aku akan melihat orang yang paling bijaksana di dunia ini akan bertindak,” kata Tova sambil menganggukan kepalanya.

“Sekaranglah waktunya kita melihat dia,” kata Benyamin sambil tersenyum.

AYAT HAFALAN :

Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dam pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya”  ( Amsal 8:10, 11)

“ Alah memberikan kebijaksanaan kepada kita supaya kita dapat melayani orang lain”


Sekian cerita yang dapat saya berikan. Tentu saja anda sudah tahu siapakah orang yang paling bijaksana di dunia ini? Ya, dia adalah Raja Salomo, Dia telah menulis 3,000 amsal dan lagu, dan dia tahu semua tentang tanaman dan binatang. Tidak ada yang dia tidak mengerti. sungguh luar bisa Bijaksana bukan? kita patut meneladani tokoh kita ini. Sekian terima kasih.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar